• News

    Bubur Ayam, Alternatif Kuliner Pagi di Jogja


    Bubur ayam dapat menjadi pilihan yang cocok sebagai kuliner pagi di sela-sela kunjungan wisata Anda di kota Jogja. Semangkok (atau dua mangkok?) bubur yang masih mengepul, diberi kuah gurih dan mungkin juga sambal pedas, merupakan kenikmatan tersendiri selepas jalan-jalan ringan atau bersepeda.

    Meski kota jogja menawarkan banyak alternatif makan pagi, bubur ayam memiliki pelanggan sendiri yang rela antri untuk mendapatkannya. Tua muda hingga kanak-kanak menyukainya dengan berbagai variasi sesuai selera. Sebagian menghindari kacang dan pedas misalnya, sementara yang lain menambahkan banyak merica untuk mendapat tambahan efek hangat dan pedas.

    Bubur ayam di kota Jogja pun bermunculan, meski beberapa nama sudah relatif lama 'bercokol' di jagad perbuburan kota gudeg. Yang menarik, bubur ayam khas Jakarta cukup populer sebagai brand populer, meskipun belum ada hasil survei 5 nama teratas provider bubur di Jogja.

    Jika Anda berada di kota Jogja, dan mencari bubur ayam, tidak usah khawatir karena cukup banyak penjual bubur yang dapat menjadi tujuan singgah. Anda dapat mengarahkan kayuhan sepeda ke arah ujung Jalan Pangeran Mangkubumi misalnya, karena ada bubur ayam "Syarifah" khas Jakarta, tepatnya berdekatan dengan kantor PLN.

    Penjual bubur ayam yang ada di foto, Bubur Ayam Khas Jakarta "Abdul Kholiq", terletak persis di depan markas militer (kompi senapan) di perempatan Demak Ijo, Jalan Raya Godean. Depot bubur yang ini, meski muncul belakangan juga sudah ramai pengunjung di pagi hari. Harga bubur ayam disini Rp. 6.000/porsi, sedikit lebih murah daripada di "Syarifah", tetapi dengan ukuran porsi lebih banyak. Rasanya, tak kalah enak!