Menurut catatan Olivia Lewi Pramesti di situs National Geographic Indonesia, Mesjid Syuhada memiliki sejarah yang menarik. Tempat ibadah yang arsitekturnya penuh simbol perjuangan dan dibangun mirip Taj Mahal di India tersebut didirikan sebagai 'hadiah' dari Presiden Soekarno untuk para pejuang yang sering berkumpul di daerah Kotabaru. Nama Mesjid Syuhada sendiri dicetuskan oleh Haji Benyamin, seorang tokoh pejuang Islam.
Tiga baris tulisan pada tangga batu yang berfungsi sebagai prasasti, kondisinya masih terpelihara baik, dan dilihat oleh pengunjung Mesjid Syuhada Kotabaru Yogyakarta yang melaluinya setiap hari. |
Selain Soekarno, tokoh pahlawan yang menggunakan masjid ini di antaranya Mr. Assaat, Sri Sultan HB IX, RH Benyamin, Letkol Soeharto, Hamka, serta Abdulkahar Muzakkir. Karena dipersembahkan untuk para pahlawan, maka Masjid Syuhada ini terkenal dengan masjid nasionalis.
Simbol nasionalisme tercermin dari 17 anak tangga, gapura masjid dengan segi delapan, kubah pertama berjumlah empat, dan kubah atas berjumlah lima. Dapat disimpulkan bahwa masjid ini adalah simbol kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 1945.
Berbagai bangunan tua, berupa gedung, tugu, dan lain sebagainya, masih tetap eksis dan tersebar di seputaran kota Jogja. Elok, jika generasi penerus tetap memelihara peninggalan-peninggalan jaman dulu tersebut, sembari menggali nilai-nilai positif yang tersimpan dalam kisah yang menyertainya.
Follow Us
FANPAGE